Nama : Yuslim Aulia Hayati
NIM : 130211614082 / offering : AA
Universitas Negeri Malang
Tugas pada
hari / tanggal : Rabu, 04 September 2013
1. Bahasa
bukan warisan budaya. Jelaskan !
2. Bahasa
sebagai ciptaan budaya dan alat pengembang budaya. Jelaskan !
3. Manusia
menggunakan bahasa dengan kreatifitas bahasa. Jelaskan !
Jawab
:
1. Bahasa
bukan warisan budaya, melainkan bahasa mempengaruhi budaya / kebudayaan atau
sebaliknya budaya mempengaruhi bahasa. Lebih jelasnya lagi, dalam suatu
hipotesis yang sangat terkenal mengenai hubungan bahasa dan kebudayaan ini.
Hipotesis ini
dikeluarkan oleh dua pakar, yaitu Edward Sapir dan Benjamin Lee whorf yang menyatakan bahwa bahasa itu mempengaruhi
budaya, bahasa mempengaruhi cara berpikir dan bertindak anggota masyarakat
penuturnya(Abdul Chaer,2007:70). Dengan kata lain, menurut saya bahasa bukanlah
warisan budaya melainkan bagian dari budaya itu sendiri.
2. Menurut
saya, bahasa bukan sebagai ciptaan budaya, tetapi bahasa merupakan salah satu
alat pengembang budaya. Bahasa dan budaya memiliki keterkaitan satu sama lain.
Jadi, sulit untuk dikatakan bahwa bahasa sebagai ciptaan budaya. Namun, ada
benarnya jika bahasa merupakan alat pengembang budaya, karena tanpa adanya
bahasa, budaya tidak akan berkembang seperti sekarang ini.
3. Dalam
perkembangan saat ini, manusia selalu menggunakan bahasa dengan kreatifitas
bahasa. Sekarang ini bahasa sangat bervariasi karena anggota masyarakat penutur
bahasa itu sangat beragam, dan bahasa itu sendiri digunakan untuk keperluan
yang beragam pula. Berdasarkan penuturnya kita mengenal adanya dialek – dialek.
Indonesia merupakan negara multilingual, selain bahasa Indonesia yang digunakan
sebagai bahasa nasional, terdapat pula ratusan bahasa daerah, besar maupun
kecil, yang digunakan oleh masyarakat yang beragam. Karena itulah kreatifitas
bahasa masyarakat terus berkembang.
Tugas pada hari / tanggal : Rabu, 18 September 2013
Cari kekhasan
berdasarkan sosiolek, 2 saja !
Jawab :
Sosiolek adalah variasi bahasa yang
berkenaan dengan status, golongan, dan kelas sosial penuturnya. Variasi jenis
ini biasanya menyangkut masalah pribadi penuturnya, seperti usia, pekerjaan,
tingkat kebangsawanan, dan keadaan sosial ekonomi. Misalnya, berdasarkan
perbedaan usia, kita bisa melihat perbedaan variasi bahasa yang digunakan oleh anak-anak,
para remaja, orang dewasa, dan orang-orang tergolong lanjut usia.
1.
Masyarakat Cina di Surabaya memiliki variasi bahasa
yang unik, kalimat-kalimat yang mereka gunakan merupakan campuran dari
kata-kata bahasa Indonesia, bahasa Jawa juga bahasa mandarin. Jadi masyarakat
Cina di Surabaya masih menjaga bahasa asal mereka, yaitu bahasa mandarin,
tetapi karena seiring dengan berjalannya waktu, generasi-generasi selanjutnya
telah terkontaminasi dengan bahasa setempat. Hal tersebut wajar saja karena manusia
adalah mahluk yang homogen, dan sosial.
Contoh :
Bahasa masyarakat Cina di Surabaya
|
Bahasa Indonesia
|
A : Nik nonik, mamamu ndek mana?
B: Ndak tau aku, lek kokoku ada
ndek dalem.
|
A : adik kecil, mama kamu di mana?
B : Tidak tahu saya, kalau
kakak saya ada di dalam
|
Bahasa
masyarakat Cina di Surabaya
|
Bahasa
Indonesia
|
A : Cik,
rokok Surya sak bungkus piro regane Cik?
B : Go
jeng pak.
A :
Go jeng ki piro tho Cik?
B : Limang
ewu, gak usah larang-larang karo sampeyan
|
A : Kak,
rokok Surya satu bungkus berapa harganya?
B :
‘gojeng’ pak
A :
‘gojeng’ itu berapa sih kak?
B : lima
ribu, tidak saya jual mahal kalau dengan bapak.
|
2.
Bahasa
Gaul
Dewasa ini pemakaian
bahasa Indonesia baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia film mulai bergeser
digantikan dengan pemakaian bahasa anak remaja yang dikenal dengan bahasa gaul.
Interferensi bahasa gaul kadang muncul dalam penggunaan bahasa Indonesia dalam
situasi resmi yang mengakibatkan penggunaan bahasa tidak baik dan tidak benar.
Bahasa gaul merupakan
salah satu cabang dari bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk pergaulan. Istilah
ini mulai muncul pada akhir ahun 1980-an. Pada saat itu bahasa gaul dikenal
sebagai bahasanya para bajingan atau anak jalanan disebabkan arti kata prokem dalam
pergaulan sebagai preman.
Sehubungan dengan
semakin maraknya penggunaan bahasa gaul yang digunakan oleh sebagian masyarakat
modern / sosiolek, perlu adanya tindakan dari semua pihak yang peduli terhadap
eksistensi bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional, bahasa persatuan,
dan bahasa pengantar dalam dunia pendidikan.
Dewasa ini, bahasa prokem mengalami
pergeseran fungsi dari bahasa rahasia menjadi bahasa gaul. Dalam konteks
kekinian, bahasa gaul merupakan dialek bahasa Indonesia non- formal yang
terutama digunakan di suatu daerah atau komunitas tertentu. Penggunaan bahasa
gaul menjadi lebih dikenal khalayak ramai setelah Debby Sahertian mengumpulkan
kosa-kata yang digunakan dalam komunitas tersebut dan menerbitkan kamus yang
bernama Kamus Bahasa Gaul pada tahun 1999. Contoh penggunaan bahasa gaul
sebagai berikut :
Bahasa Indonesia
|
Bahasa Gaul (informal)
|
Aku, Saya
|
Gue
|
Kamu
|
Elo
|
Di masa depan
|
kapan-kapan
|
Apakah benar?
|
Emangnya bener?
|
Tidak
|
` Gak
|
Tidak Peduli
|
Emang gue pikirin!
|
Tugas pada hari / tanggal : Rabu, 11
September 2013
Carilah penyimpangan kaidah bahasa dan
penyebabnya !
Jawab :
Makna kesalahan berbahasa yang dijumpai dalam literatur analisis
kesalahan berbahasa ialah kesalahan berbahasa itu hanya dikaitkan dengan kaidah
bahasa atau tata bahasa saja, beda antara kesalahan berbahasa dengan kekeliruan
berbahasa adalah kesalahan berbahasa disebabkan oleh faktor pemahaman,
kemampuan kompetensi seseorang. Kekeliruan
berbahasa terjadi karena lupa atau keliru dalam menerapkan kaidah bahasa,
sifatnya tidakpermanen. Penyimpangan kaidah bahasa, sumber dan penyebab
kesalahan berbahasa dalam pengajaran terletak pada perbedaan sistem linguistik
bahasa dengan sistem linguistik bahasa.
Assalamualaikum Wr Wb.
Pak, saya punya beberapa pertanyaan.
1.
Apakah Penyimpangan kaidah bahasa sama dengan penyimpangan berbahasa?
2.
Apa saja kendala eksternal yang disengaja dalam berbicara?
3.
Mengapa bahasa dikendalikan oleh sistem yang kompleks?
Terimakasih,
Pak.
Wassalamualaikum Wr Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar