Translate

Rabu, 30 Oktober 2013

tugas pengantar linguistik



Nama : Yuslim Aulia Hayati
NIM : 130211614082 / offering : AA
Universitas Negeri Malang

Tugas pada hari / tanggal : Rabu, 04 September 2013
1.      Bahasa bukan warisan budaya. Jelaskan !
2.      Bahasa sebagai ciptaan budaya dan alat pengembang budaya. Jelaskan !
3.      Manusia menggunakan bahasa dengan kreatifitas bahasa. Jelaskan !

Jawab :

1.      Bahasa bukan warisan budaya, melainkan bahasa mempengaruhi budaya / kebudayaan atau sebaliknya budaya mempengaruhi bahasa. Lebih jelasnya lagi, dalam suatu hipotesis yang sangat terkenal mengenai hubungan bahasa dan kebudayaan ini.
Hipotesis ini dikeluarkan oleh dua pakar, yaitu Edward Sapir dan Benjamin Lee whorf  yang menyatakan bahwa bahasa itu mempengaruhi budaya, bahasa mempengaruhi cara berpikir dan bertindak anggota masyarakat penuturnya(Abdul Chaer,2007:70). Dengan kata lain, menurut saya bahasa bukanlah warisan budaya melainkan bagian dari budaya itu sendiri.
2.      Menurut saya, bahasa bukan sebagai ciptaan budaya, tetapi bahasa merupakan salah satu alat pengembang budaya. Bahasa dan budaya memiliki keterkaitan satu sama lain. Jadi, sulit untuk dikatakan bahwa bahasa sebagai ciptaan budaya. Namun, ada benarnya jika bahasa merupakan alat pengembang budaya, karena tanpa adanya bahasa, budaya tidak akan berkembang seperti sekarang ini.
3.      Dalam perkembangan saat ini, manusia selalu menggunakan bahasa dengan kreatifitas bahasa. Sekarang ini bahasa sangat bervariasi karena anggota masyarakat penutur bahasa itu sangat beragam, dan bahasa itu sendiri digunakan untuk keperluan yang beragam pula. Berdasarkan penuturnya kita mengenal adanya dialek – dialek. Indonesia merupakan negara multilingual, selain bahasa Indonesia yang digunakan sebagai bahasa nasional, terdapat pula ratusan bahasa daerah, besar maupun kecil, yang digunakan oleh masyarakat yang beragam. Karena itulah kreatifitas bahasa masyarakat terus berkembang.


Tugas pada hari / tanggal : Rabu, 18 September 2013

Cari kekhasan berdasarkan sosiolek, 2 saja !

Jawab :

Sosiolek adalah variasi bahasa yang berkenaan dengan status, golongan, dan kelas sosial penuturnya. Variasi jenis ini biasanya menyangkut masalah pribadi penuturnya, seperti usia, pekerjaan, tingkat kebangsawanan, dan keadaan sosial ekonomi. Misalnya, berdasarkan perbedaan usia, kita bisa melihat perbedaan variasi bahasa yang digunakan oleh anak-anak, para remaja, orang dewasa, dan orang-orang tergolong lanjut usia.

1.     Masyarakat Cina di Surabaya memiliki variasi bahasa yang unik, kalimat-kalimat yang mereka gunakan merupakan campuran dari kata-kata bahasa Indonesia, bahasa Jawa juga bahasa mandarin. Jadi masyarakat Cina di Surabaya masih menjaga bahasa asal mereka, yaitu bahasa mandarin, tetapi karena seiring dengan berjalannya waktu, generasi-generasi selanjutnya telah terkontaminasi dengan bahasa setempat. Hal tersebut wajar saja karena manusia adalah mahluk yang homogen, dan sosial.
Contoh :
Bahasa masyarakat Cina di Surabaya
Bahasa Indonesia

A : Nik nonik, mamamu ndek mana?
B: Ndak tau aku, lek kokoku ada ndek dalem.

A : adik kecil, mama kamu di mana?
B :  Tidak tahu saya, kalau kakak saya ada di dalam
Bahasa masyarakat Cina di Surabaya
Bahasa Indonesia

A : Cik, rokok Surya sak bungkus piro regane Cik?
B : Go jeng pak.
A  : Go jeng ki piro tho Cik?
B : Limang ewu, gak usah larang-larang karo sampeyan

A : Kak, rokok Surya satu bungkus berapa harganya?
B : ‘gojeng’ pak
A : ‘gojeng’ itu berapa sih kak?
B : lima ribu, tidak saya jual mahal kalau dengan bapak.











2.     Bahasa Gaul       

Dewasa ini pemakaian bahasa Indonesia baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia film mulai bergeser digantikan dengan pemakaian bahasa anak remaja yang dikenal dengan bahasa gaul. Interferensi bahasa gaul kadang muncul dalam penggunaan bahasa Indonesia dalam situasi resmi yang mengakibatkan penggunaan bahasa tidak baik dan tidak benar.       

Bahasa gaul merupakan salah satu cabang dari bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk pergaulan. Istilah ini mulai muncul pada akhir ahun 1980-an. Pada saat itu bahasa gaul dikenal sebagai bahasanya para bajingan atau anak jalanan disebabkan arti kata prokem dalam pergaulan sebagai preman.       

Sehubungan dengan semakin maraknya penggunaan bahasa gaul yang digunakan oleh sebagian masyarakat modern / sosiolek, perlu adanya tindakan dari semua pihak yang peduli terhadap eksistensi bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional, bahasa persatuan, dan bahasa pengantar dalam dunia pendidikan.       

Dewasa ini, bahasa prokem mengalami pergeseran fungsi dari bahasa rahasia menjadi bahasa gaul. Dalam konteks kekinian, bahasa gaul merupakan dialek bahasa Indonesia non- formal yang terutama digunakan di suatu daerah atau komunitas tertentu. Penggunaan bahasa gaul menjadi lebih dikenal khalayak ramai setelah Debby Sahertian mengumpulkan kosa-kata yang digunakan dalam komunitas tersebut dan menerbitkan kamus yang bernama Kamus Bahasa Gaul pada tahun 1999. Contoh penggunaan bahasa gaul sebagai berikut :
         
Bahasa Indonesia
Bahasa Gaul (informal)
Aku, Saya
Gue
Kamu
Elo
Di masa depan
kapan-kapan
Apakah benar?
Emangnya bener?
Tidak
` Gak
Tidak Peduli
Emang gue pikirin!
         



Tugas pada hari / tanggal : Rabu, 11 September 2013

Carilah penyimpangan kaidah bahasa dan penyebabnya !
Jawab :
Makna kesalahan berbahasa yang dijumpai dalam literatur analisis kesalahan berbahasa ialah kesalahan berbahasa itu hanya dikaitkan dengan kaidah bahasa atau tata bahasa saja, beda antara kesalahan berbahasa dengan kekeliruan berbahasa adalah kesalahan berbahasa disebabkan oleh faktor pemahaman, kemampuan kompetensi seseorang. Kekeliruan berbahasa terjadi karena lupa atau keliru dalam menerapkan kaidah bahasa, sifatnya tidakpermanen. Penyimpangan kaidah bahasa, sumber dan penyebab kesalahan berbahasa dalam pengajaran terletak pada perbedaan sistem linguistik bahasa dengan sistem linguistik bahasa.

Assalamualaikum Wr Wb.

Pak, saya punya beberapa pertanyaan.
1.     Apakah Penyimpangan kaidah bahasa sama dengan penyimpangan berbahasa?
2.     Apa saja kendala eksternal yang disengaja dalam berbicara?
3.     Mengapa bahasa dikendalikan oleh sistem yang kompleks?
Terimakasih, Pak.
Wassalamualaikum Wr Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar