Mata Kuliah
Sejarah Sastra Indonesia
Untuk memenuhi
tugas membuat sinopsis novel
Yang dibina oleh
Bu Ida Lestari
Penyusun
: Yuslim Aulia H NIM : 130211614082
Sinopsis
novel Trough Oklahoma
Penulis
: Woro
Cerita
ini berawal dari kisah seorang gadis bernama Amarinda Maulana yang memiliki
kenyataan hidup yang pahit. Ayahnya seorang wartawan sebuah majalah dan ibunya
seorang pemandu acara memasak disalah satu program televisi. Masa kecilnya
dihabiskan dengan rasa depresi yang tak lazim dirasakan balita seusianya. Orang
– orang menganggapnya aneh, karena rambutnya yang kribo, bahakan anak perempuan
seusianya beropini bahwa ada sarang gonggong yang tumbuh dikepalanya. Di masa
TK ia selalu bermain sendiri di kolam pasir sambil membentuk istana pasir tanpa
sekop plastik. Biasanya, Bu Marmo tukang kebun sekolah, akan mendekatinya dan
mengajaknya bermain.semua anak total menjauhinya, hidupnya semakin menderita
karena tak ada satupun tempat di TK Permata Hati yang mau menerimanya, dan satu
– satunya tempat yang dia harapkan adalah kebun. Tapi gerombolan Boma, Didit,
dan Si kembar dari tingkat nol besar selalu berkeliaran disana.
Suatu
hari, ada sebuah kejadian yang menimpa dirinya dan Gilang Bomario. Kejadian
yang membuat gempar seluruh sekolah itu meninggalkan bekas lukapanjang memerah
di betis Boma. Terpaksa Amar dieluarkan dari sekolah. Beberapa bulan setelah
kejadian itu, Amar dan keluarganya memutuskan untuk pindah ke Kupang. Tetapi
kesabarannya tidak berhenti diuji sampai di situ. Saat ia kelas empat SD,
ayahnya dipanggil Tuhan karen mengidap penyakit Hepatitis B. Seminggu setelah
kematian ayahnya, ibunya memberitahukan
sebuah hal yang mengejutkan. Mreka harus pindah ke Oklhoma, Amerika,
karena ada yang menyukai program televisi ibunya.
Kehidupan
di Oklahoma mengubah hidupnya. Ia bersekolah di Aganta Madison School dan
mempunyai beberapa orang sahabat. Mereka adalah Jimbo, si kembar Carla dan
Ashley, Samantha, dan Michael. Namun Amar tidak tahu bahwa sebenarnya Michael
memendam perasaan cinta yang cukup dalam selama 6 tahun bersahabat dengannya.
Di suatu siang Amar kembali bertemu dengan Gilang Bomario. Mereka sempat saling
membalas pesan singkat. Sejak saat itu, Gilang menjadi cinta pertama sekaligus
pacar pertama Amar. Amar sendiri tidak menyangka kalau Gilang yang menurutnya sangat
tampan dan pintar bisa menyukai dirinya yang bertubuh triplek dan berambut
kribo, dan tinggi seperti triplek raksasa bertudung jamur.
Suatu
hari di acara Pameran Lukisan di Madison School. Gilang dan Michael bertengkar,
hal itu membuat Amar kecewa. Untuk beberapa hari Amar bersembunyi bersama
ibunya di Hotel. Setelah kejadian itu, Ia memutuskan untuk menolak cinta
Michael dan berpisah dari Gilang. Samantha, Carla, Ashley, dan Jimbo selalu
mendukung semua keputusannya. Bagi Amar, mereka adalah sahabat – sahabat
terbaik. Kasih sayang dari Ibu, nenek, dan sahabat – sahabatnya sangat berarti.
Beberapa hari kemudian, Ia dan ibunya pindah ke Kuala Lumpur, Malaysia.
Beberapa
tahun kemudian, diusianya yang menginjak 26 tahun, dia bekerja sebagai kartunis
disebuah majalah. Suatu hari saat berkunjung ke rumah neneknya, Ia di
pertemukan kembali dengan Gilang Bomario. Amar merasa saat itu rasa cinta yang
selama ini Ia kubur dalam – dalam muncul kembali. Namun sayang, Gilang
bercerita telah bertunangan dan akan menikah. Seketika hatinya mencelos,
seperti ada sesuatu yang berhenti bekerja di dalam tubuhnya, dan dinding
hatinya rubuh. Ia tak bisa berbohong bahwa ia masih mencintai Gilang. Jika
sedih, itu mungkin, tetapi ia sama sekali tidak menyesal telah melepas gilang
beberapa tahun lalu.
Ia
masih sendiri pada hari berikutnya, minggu, bulan bahkan tahun berkutnya. Ia
pun tidak menghadiri pernikahan Gilang. Ibunya berkali – kali menjodohkannya
dengan beberapa pria, tetapi selalu ditolak mentah – mentah. Ia lalu menghabiskan
waktunya dengan bekerja sepanjang hari dan memikirkan hal – hal menyenangkan
apa yang akan ia lakukan esok hari. Karena ia percaya Tuhan akan mengirimkan
seseorang tuk menjadi pendamping hidupnya suatu hari nanti. Entah kapan, tapi
pasti suatu hari nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar