Teori
Dasar Menyimak
Makalah
Untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Menyimak Kritis
Yang
dibina oleh Bu Dewi Pusposari
Disusun
oleh :
1. Arin
Fitriani (130211601383)
2. Kiki
Yuni M (130211601382)
3. Putri
Diana (130211614090)
4. Yuslim
Aulia (130211614082)

Universitas
Negeri Malang
Fakultas
Sastra
Jurusan
Sastra Indonesia
Agustus
2013
1. Pengertian Menyimak
Keterampilan
berbahasa dikelompokkan menjadi empat, yaitu menulis, membaca, menyimak dan
berbicara. Keempat keterampilan tersebut saling terkait dan saling mendukung.
Menyimak merupakan keterampilan bahasa yang pertama kali dikuasai seseorang.
Ada sejumlah istilah yang terkait dengan menyimak . Istilah yang sering
terdengar sehari-hari adalah mendengar dan mendengarkan.
Mendengar
diartikan dapat menangkap suara (bunyi) dengan telinga, tidak tuli(Alwi,2001).
Mendengarkan diartikan oleh Alwi(2001) mendengar akan sesuatu dengan
sungguh-sungguh; memasang telinga baik-baik untuk mendengar. Berdasarkan
istilah-istilah tersebut tidak semua kegiatan mendengar dan mendengarkan
berarti menyimak. Menyimak merupakan salah satu metode yang digunakan manusia
untuk memahami di sekitarnya. Melalui proses menginterpretasi apa yang didengar
dari suara di sekitarnya, manusia dapat memahami orang lain dan lingkungan.
Secara
garis besar, dapat disimpulkan menyimak adalah suatu proses yang
mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa secara khusus dan terpusat,
mengidentifikasi, menginterpretasi, mereaksi atas makna yang terkandung di
dalamnya, dan ada unsur kesengajaan di dalamnya untuk memahami wacana simakan.
Menurut Wolvin dan Coakley(dalam Tompkins,1991) menjelaskan ada tiga tahap
utama dalam proses menyimak, yaitu menerima pesan, mendatangi pesan, serta
menetapkan makna terhadap pesan tersebut. Soedjiatno(1989) menjelaskan bahwa
proses menyimak secara teoritis dimulai dengan penangkapan / penyerapan
rentetan bunyi bahasa melalui indera pendengar. Rentetan bunyi tersebut melalui
syaraf sentrifugal diteruskan menuju
otak untuk diproses dan dianalisis. Selanjutnya, melalui syaraf sentripetal hasil pemrosesan itu dikirim ke otak kecil
untuk disimpan.
Dari uraian tersebut
dapat diidentifikasi bahwa menyimak merupakan proses mengorganisir apa-apa yang
didengar dan menetapkan unit-unit verbal yang berkoresponden sehingga dapat
ditangkap makna tertentu dari apa yang didengar.
2.
Tujuan
Menyimak
Secara umum, tujuan
utama menyimak adalah untuk mendapatkan informasi dan memahami informasi yang
didapat. Ada beberapa jenis tujuan menyimak, yaitu :
a. Menyimak
untuk mendapatkan informasi
Terjadi pada kegiatan
menyimak berita, menyimak ceramah, menyimak khutbah, menyimak dialog, menyimak
wawancara, dan menyimak pidato.
b. Menyimak
untuk mendapatkan hiburan
Dalam hal ini menyimak
memiliki tujuan rekreatif / menghibur diri. Misalnya menyimak lawak, drama,
atau dongeng.
c. Menyimak
untuk mengapresiasi
Tujuan menyimak ini
adalah untuk memberikan apresiasi pada suatu karya. Misalnya menyimak pembacaan
puisi atau nyayian.
d. Menyimak
evaluatif
Penyimak mendengarkan
lagu dengan tujuan menganalisis kemenarikan atau kekhasannya.
3.
Jenis
– jenis Menyimak
Secara
garis besar, menyimak dapat dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu menyimak
intensif dan menyimak ekstensif(Tarigan, 1990). Menyimak Intensif lebih
menekankan pada kemampuan memahami bahan simakan secara detail atau mendalam.
Menyimak intensif memerlukan tingkat konsentrasi tinggi agar makna yang
dikehendaki dapat ditangkap dengan baik. Melalui menyimak intensif, seorang
penyimak tidak hanya mendapatkan informasi yang mendalam terhadap materi simakan,
tetapi juga bias mengevaluasi materi simakannya. Berikut jenis – jenis menyimak
Intensif :
a. Menyimak kritis
Menyimak
dengan cara ini bertujuan untuk memperoleh fakta yang diperlukan. Penyimak
menilai gagasan, ide, informasi dari pembicara.
b. Menyimak konsentratif
Menyimak
konsentratif merupakan kegiatan untuk menelaah pembicaraan/hal yang disimaknya.
Hal ini diperlukan konsentrasi penuh dari penyimak agar ide dari pembicara
dapat diterima dengan baik.
c. Menyimak kreatif
Menyimak
kreatif mempunyai hubungan erat dengan imajinasi seseorang. Penyimak dapat
menangkap makna yang terkandung dalam bahan yang disimak dengan baik karena ia
berimajinasi dan berapresiasi terhadap bahan simakan tersebut.
d. Menyimak interogatif
Menyimak
interogatif merupakan kegiatan menyimak yang menuntut konsentrasi dan
selektivitas, pemusatan perhatian karena penyimak akan mengajukan pertanyaan
setelah selesai menyimak.
e. Menyimak eksploratif
Menyimak
eksploratif atau menyimak penyelidikan adalah sejenis menyimak dengan tujuan
menemukan hal-hal baru
yang menarik, informasi
tambahan mengenai suatu topik, isu,
pergunjingan atau buah bibir yang menarik.
f. Menyimak
selektif
Menyimak selektif ialah
kegiatan menyimak yang dilakukan secara selektif dan terfokus untuk mengenal,
bunyi-bunyi asing, nada dan suara, bunyi-bunyi homogen, kata-kata, frase-frase,
kalimat-kalimat, dan bentuk-bentuk, bahasa yang sedang dipelajarinya.
Menyimak Ekstensif lebih menekankan
pada faktor social, seperti menyimak yang dilakukan oleh masyarakat secara umum
dalam kehidupan sehari – hari. Menyimak ekstensif ini dimaksudkan untuk
mendapatkan pemahaman secara garis besar terhadap simakan. Tujuan menyimak
ekstensif adalah agar seseorang tidak ketinggalan informasi. Dengan menyimak
ekstensif, seseorang dapat mengambil sikap yang tepat untuk merespon segala
sesuatu yang terjadi di lingkungannya.
Berikut
adalah jenis – jenis menyimak ekstensif :
·
Menyimak sekunder
Menyimak
sekunder adalah sejenis mendengar secara kebetulan, maksudnya menyimak
dilakukan sambil mengerjakan sesuatu.
·
Menyimak estetik
Dalam
menyimak estetik penyimak duduk terpaku menikmati suatu pertunjukkan misalnya,
lakon drama, cerita, puisi, baik secara langsung maupun melalui radio. Secara
imajinatif penyimak ikut mengalami, merasakan karakter dari setiap pelaku.
·
Menyimak pasif
Menyimak
pasif merupakan penyerapan suatu bahasa tanpa upaya sadar yang biasanya
menandai upaya penyimak pada saat belajar dengan teliti.
·
Menyimak sosial
Menyimak
ini berlangsung dalam situasi sosial. Misalnya orang mengobrol, bercengkrama
mengenai hal-hal menarik perhatian semua orang dan saling menyimak satu dengan
yang lainnya.
4.
Faktor – faktor Penentu Keberhasilan Menyimak
Banyak
faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam menyimak. Faktor – faktor tersebut
dapat berupa faktor dari dalam diri penyimak, maupun dari luar diri penyimak. Dari
segi penyimak, faktor yang mempengaruhi keberhasilan menyimak dapat
dikelompokkan menjadi beberapa faktor yaitu :
Faktor
dari dalam diri penyimak :
ü Faktor fisik
Berkaitan dengan kesiapan fisik penyimak, yaitu kondisi
kesehatan dan panca indera.
ü Faktor kompetensi liguistik
Meliputi unsur kebahasaan, pemahaman kosakata, struktur
kebahasaan, dan sebagainya
ü Faktor pengetahuan tentang topik
Seseorang yang menyimak berita tentang sepakbola akan
sangat memahami apabila memiliki pengetahuan tetang sepakbola.
ü Faktor mental
Berkatan dengan kondisi kejiwaan penyimak, motivasi, dan
sikap penyimak.
Faktor
dari luar diri penyimak :
ü Faktor lingkungan
Berkaitan dengan situasi, kondisi tempat berlangsungnya
proses menyimak, dan media dalam menyimak.
ü Faktor pembicara
Berkaitan dengan kualitas tuturan yang dihasilkan oleh
pembicara dan penguasaan materi.
5.
Kesimpulan
Menyimak merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif. Dalam
menyimak terdapat tujuan yang jelas sehingga menyimak dari srgi makna memiliki
taraf yang lebih tinggi dari pada mendengar dan mendengarkan.
Karena rangsang dalam berupa tuturan lisan tidak sejelas dalam bahasa
tulis. Unsur – unsur kebahasaan dapat dicermati melalui intonasi. Dalam
menyimak, jika penyimak tidak dapat menangkap informasi penting pada saatnya,
ia akan ketinggalan informasi. Maka dari itu, perlu adanya latihan dalam
menyimak.
Daftar Pustaka
Zahro, A dan Eliyanah, E. 2011. Menyimak
Beragam Wacana Lisan. Malang: Pustaka Kaiswara
Ghazali,
H. A. Syukur. 2010. Pembelajaran
Keterampilan Berbahasa dengan Pendekatan Komunikatif – Kreatif. Bandung :
Refika Aditama.
Tarigan, H. G. 2008. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar